tampilan

Kamis, 19 Juni 2014

Analisa Debat Capres 2014



Analisa debat capres dan cawapres putaran pertama pada tanggal 9 Juni 2014, dengan topik “Pembangunan demokrasi, pemerintahan yang bersih, dan kepastian hukum”.

Demokrasi
Menurut Prabowo – Hatta, demokrasi itu suatu hal yang harus dijaga dan dikembangkan. Demokrasi yang kita miliki masih banyak kekurangan, terutama berkenaan dengan hak politik warga. Demokrasi itu negara alat atau tanggga untuk menuju cita cita bangsa Indonesi, bukan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan, tetapi dia adalah values untuk mengantarkan kita kepada kesejahteraan. Kepastian hukum harus ditegakkan tanpa ada perbedaan dan diskriminatif, begitu juga dengan penegakan Hak Asasi Manusia. Meurut Jokowi – JK, demokrasi adalah mendengar suara rakyat dan melaksanakannya
Dari termin pertama, pasangan Prabowo-Hatta lebih banyak berbicara secara teoritis dan analisis subtansif,  sedangkan pasangan Jokowi-JK lebih banyak berbicara teknis dan prosedural.

Pelanggaran HAM
Dalam topik mengenai HAM Prabowo tidak bisa menjawab dengan maksimal, tetapi dia memberikan statemen dengan jujur kalau beliau akan bertanggung jawab atas apa yang dia lakukakan dan Prabowo adalah pembela HAM yang paling gigih direpublik ini. Seolah – olah dalam pertanyaan seputar HAM, Prabowo tidak bisa menjawab dari pertanyaan JK tetapi ternyata bisa walaupun menjawabnya seperti itu. Dipertanyaan seputar HAM ini, Jokowi – Hatta selalu bertanya – tanya mengenai HAM . Prabowo sempat sedikit kesal dengan JK, sampai Prabowo menjawab “ jika pak JK ingin mendapatkan jawaban maka tanyalah kepada atasan saya. Saya ini mantan prajurit, dan sebagai abdi negara saya harus menjalankan cita cita negara untuk melindungi bangsa ini”.
Dari pertanyaan ini, terjadi debat antara JK dan Prabowo. Tampak pertanyaan JK, begitu menjuluk ke Prabowo mengenai masalah pelanggaran HAM masa lalu. Tetapi Prabowo menjawabnya dengan tegas dan justru membuat pak JK tersudut.

Kalimat pentup
Jokowi menyampaikan penutup dengan memberi tahu kalau beliau akan bekerja keras untuk rakyat dan jokowi juga berterimakasih untuk kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukungnya. Pembangunan demokrasi, pemerintahan yang bersih dan kepastian hukum adalah harga mutlak.
Sementara itu Prabowo ingin bekerja keras, dan yang pertama ingin menyelamatkan kekayaan negara untuk masa depat masyarakat ini. Demokrasi yang dijalankan harus yang bermanfaat bukan demokrasi wani piro. Prabowo Hatta yakin dengan komitmen yang kuat dapat meneruskan cita cita bangsa ini. Kita ingin berdiri diatas kaki sendiri, sejahtera sandang, pangan dan papan.

  • Secara keseluruhan penutup ini, yang memberikan kalimat yang bagus adalah Prabowo. Jokowi kurang sekali menyampaikan kalimat di penutup ini. Kedua capres ini sama – sama saling ingin bekerja keras demi rakyat dan bangsa Indonesia ini maju. Dan secara keseluruhan dalam debat ini, dengan masing – masing kandidat bagus dengan jawaban anda untuk bisa menyakinkan masyarakat. Tetapi saya juga kurang paham dalam perkataan capres, karena ada yang saling membingungkan untuk bisa anda jawab. Dan saling menjatuhkan satu sama lain dengan pertanyaan dari masing-masing calon tersebut.



Analisa Hasil debat Capres kedua pada tangal 15 Juni 2014, dengan tema “Pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial”.

Ekonomi rakyat
Masalah ekonomi rakyat ini, jokowi lebih fokus ke masalah pasar dan PKL, itu tidak lepas karena peran jokowi sebagai bupati dan gubernur yang berhadapan langsung dengan PKL dan pasar. Prabowo di sisi lain lebih fokus ke kebijakan pertanian mengingat sebagian besar rakyat kita adalah buruh, tani dan nelayan.

Untuk point kerakyatan ini, dua duanya justru saling melengkapi. Prabowo dengan pertaniannya dan jokowi dengan perdagangannya. Namun yang perlu disinggung adalah pembukaan lahan yang disampaikan oleh prabowo tidak membahas masalah transmigrasi dan sebaran penduduk. harusnya prabowo menyinggung pembukaan lahan, otomasis juga berhubungan dengan transmigrasi, di jawa, tanah sempit namun buruh tani sangat banyak, di luar jawa tanah luas namun buruh tani sedikit. Ini yang kurang disinggung oleh prabowo.

Yang kedua, masalah kerusakan lahan, saya pikir prabowo kurang pas menyampaikan lahan yang rusak dijadikan lahan pertanian, saya lebih sepakat jika sebagian lahan yang rusak dikembalikan fungsinya sebagai hutan lindung atau perkebunan rakyat dan sebagian buat pembukaan lahan baru.

Jokowi disisi ekonomi kerakyatan juga berpandangan terlalu sempit, ekonomi rakyat itu kan luas, bukan hanya masalah PKL dan pasar. Jokowi juga tidak menyinggung masalah Mall dan toko modern, dan sayangnya pabowo juga tidak menanyakan apa kebijakan jokowi tentang toko modern yang menggerus toko kelontong dan pasar tradisional? point ini bener bener lepas dari prabowo.

Pendidikan dan kesehatan
Untuk masalah pendidkan, prabowo mencangankan wajib belajar 12 tahun dengan biaya negara (artinya wajib 12 tahun gratis) dengan penambahan anggaran 40 trilliun untuk merealisasikannya, sementara di bidang kesehatan, prabowo lebih fokus pada peningkatan pendapatan bagi para pekerja dibidang kesehatan seperti dokter ,perawat atau bidan.


Untuk anggaran wajib belajar 12 tahun, cukup realistis jika butuh anggaran 40 trilliun, anggaran ini bisa didapat dari kebocoran anggaran negara atau pemotongan subsidi yang juga diamini oleh jokowi.

Namun di sisi kesehatan, prabowo hanya fokus ke masalah gaji dan UANG. Meningkatkan kesejahteraan itu penting, namun kenapa tidak dibahas masalah obat murah, atau subsidi buat rumah sakit terutama swasta sehingga tidak ada lagi rumah sakit menolak pasien karena tidak mampu.
Rumah sakit swasta cukup banyak di indonesia, harusnya ada anggaran buat RS Swasta ini, mengingat biaya operasional rumah sakit memang murni dari tarikan biaya pasien. Jadi, jangan salahkan RS kalau menolak pasien, karena bayar obat, dokter dan alat alat kesehatan itu juga butuh dana. Poin ini tidak dibahas oleh prabowo.

Sementara di kubu jokowi, mengandalkan kartu indonesia sehat dan kartu sejenis untuk pendidikan (mungkin maksudnya jokowi itu kartu untuk rakyat tidak mampu sekolah). intinya, jokowi fokus ke dua kartu itu.
Untuk masalah pendidikan, sepertinya jokowi dan Prabowo sepakat bahwa pendidikan 12 tahun wajib itu adalah bagus, dan keduanya sepakat anggaran bisa diambil dari pemotongan subsidi BBM.

Ekonomi kreatif
pertanyaan jokowi ini benar benar menohok ke Prabowo, saking fokusnya prabowo ke pertanian, prabowo tidak siap dengan peranyaan seperti ini, bahkan prabowo tidak paham tentang ekonomi kreatif itu sendiri. Jawaban prabowo tidak mengena. Jokowi lebih menguasai masalah ini mengingat jokowi dekat dengan pelaku ekonomi kreatif seperti desainer, musisi, aktor atau perajin.
Prabowo sepertinya baru paham ekonomi kreatif setelah dijelaskan oleh jokowi dan baru jawaban prabowo mendukung tentang ekonomi kreatif dengan memberi contoh anaknya. Prabowo juga cukup elegan menjawab pertanyaan ini dengan mendukung ide bagus jokowi dan 'menyalahkan' tim suksesnya. Prabowo menghargai ide dari lawannya. Ini merupakan sikap yang sangat baik dan sangat diapresiasi, ini contoh debat yang mendidik, tujuannya bukan menang, tapi mencari solusi dari permasalahan bangsa.

Pemerintahan Daerah
Jokowi fokus menanyakan hal hal seputar pemerintahan daerah dengan beberapa singkatan seperti TPID, DAK,dan DAU. tampak sekali jokowi punya pengalaman disini, karena itu istilah yang tidak asing bagi dia. Disatu sisi, tampak jokowi memanfaatkan pengelamannya selaku kepala daerah. 



Disatu sisi, prabowo yang tidak paham dengan pertanyaan jokowi inipun juga bisa dianggap ketidaksiapan prabowo dalam debat, perlu dimaklumi karena prabowo berlatar belakang militer, namun sangat disayangkan jika prabowo tidak mengerti pemerinahan daerah.

Investasi Asing dan renegoisasi kontrak karya
Prabowo mengklarifikasi bahwa dia akan menasionalisasi aset, disini prabowo menjelaskan bahwa dia tidak anti asing dan investasi asing, yang ditekankan prabowo adalah masalah saling menguntungkan, perusahan asing untung, tapi pemerintah harus untung juga dong. Intinya disitu, sayangnya prabowo tidak menyebut merek seperti FREEPORT. indonesia hanya dapat royalti 1% dari pendapatan freeport. setahu saya indonesia dapat 1.5Triliun/tahun. Artinya freeport dapat hampir 150T selama setahun, anggaplah itu dikurangi biaya, pajak dan lain lain, freeport masing bisa untung jauh diatas 50Triliun. Inilah salah satu poin yang disebut prabowo sebagai kebocoran 'kekayaan negara'.

Jokowi menanggapi masalah kontrak bahwa jika kontrak karya atau kontrak dengan perusahan asing itu perlu dihormati, ga mungkin tiba tiba kita nasionalisasi seperti di amerika latin. Point jokowi bagus dalam hal ini, namun di point selanjutnya masalah investasi asing di indonesia, terutama masalah perbankan, jawaban jokowi kurang greget, jokowi bilang :"kita akan mempersulit investasi". saya tahu maksudnya agar industri lokal tidak kolap karena ada perusahaan asing, kita harus membuat aturan yang intinya menyeimbangkan investasi asing jangan sampai investasi asing merusak iklim investasi anak negeri. Itu intinya, namun kalima jokowi kurang pas ditelinga dan bisa ditafsirkan macam macam.

Kalimat penutup
Prabowo sangat elegan dan bagus saat mengucapkan kalimat penutupnya. Ia ingin Kekayaan dan uang harus dijaga agar tidak mengalir ke luar, untuk mempercepat pembangunan ekonomi, menaikkan gaji buruh tani, guru honorer, pegawai negeri, dan karyawan pabrik yang tidak menentu nasibnya karena outsourcing, begitu juga dengan kaum disabilitas.

Apalagi ia mengucapkan, ingin setiap ibu senyum melihat anaknya sehat, gembira pulang sekolah karena tahu ada guru yang mendidiknya dengan baik, ayahnya bisa tidur dengan tenang karena ada uang, untuk besok, dan minggu depan membayar utang-utangnya, agar orang kecil bisa tersenyum.
Sementara itu, jokowi kurang memberikan kalimat penutup dengan baik, ia memberitahukan Apabila rakyat memberi amanah kepada kami, kami ingin bekerja sekuat tenaga, bekerja siang dan malam mengabdikan diri pada nusa, rakyat, dan bangsa Indonesia.


  • Secara keseluruhan, dua duanya cukup bagus dalam bedebat, terbuka, terlihat cair dan tidak tegang serta ada suasana persaudaraan sesama bangsa indonesia. Semoga debat selanjutnya makin bagus dan semoga pemimpin indonesia siapapun itu, bisa mengangkat ekonomi rakyat indonesia, menjadi tuan dinegeri sendiri dan menjadi negara makmur yang berwibawa.