Analisa
debat capres dan cawapres putaran pertama pada tanggal 9 Juni 2014, dengan topik
“Pembangunan
demokrasi, pemerintahan yang bersih, dan kepastian hukum”.
Demokrasi
Menurut Prabowo – Hatta,
demokrasi itu suatu hal yang harus dijaga dan dikembangkan. Demokrasi yang kita
miliki masih banyak kekurangan, terutama berkenaan dengan hak politik warga. Demokrasi
itu negara alat atau tanggga untuk menuju cita cita bangsa Indonesi, bukan hanya
sebagai alat untuk mencapai tujuan, tetapi dia adalah values untuk mengantarkan
kita kepada kesejahteraan. Kepastian hukum harus ditegakkan tanpa ada perbedaan
dan diskriminatif, begitu juga dengan penegakan Hak Asasi Manusia. Meurut Jokowi
– JK, demokrasi adalah mendengar suara rakyat dan melaksanakannya
Dari termin pertama,
pasangan Prabowo-Hatta lebih banyak berbicara secara teoritis dan analisis
subtansif, sedangkan pasangan Jokowi-JK
lebih banyak berbicara teknis dan prosedural.
Pelanggaran
HAM
Dalam topik mengenai
HAM Prabowo tidak bisa menjawab dengan maksimal, tetapi dia memberikan statemen
dengan jujur kalau beliau akan bertanggung jawab atas apa yang dia lakukakan
dan Prabowo adalah pembela HAM yang paling gigih direpublik ini. Seolah – olah dalam
pertanyaan seputar HAM, Prabowo tidak bisa menjawab dari pertanyaan JK tetapi
ternyata bisa walaupun menjawabnya seperti itu. Dipertanyaan seputar HAM ini,
Jokowi – Hatta selalu bertanya – tanya mengenai HAM . Prabowo sempat sedikit
kesal dengan JK, sampai Prabowo menjawab “ jika pak JK ingin mendapatkan
jawaban maka tanyalah kepada atasan saya. Saya ini mantan prajurit, dan sebagai
abdi negara saya harus menjalankan cita cita negara untuk melindungi bangsa ini”.
Dari pertanyaan ini,
terjadi debat antara JK dan Prabowo. Tampak pertanyaan JK, begitu menjuluk ke Prabowo
mengenai masalah pelanggaran HAM masa lalu. Tetapi Prabowo menjawabnya dengan
tegas dan justru membuat pak JK tersudut.
Kalimat
pentup
Jokowi menyampaikan
penutup dengan memberi tahu kalau beliau akan bekerja keras untuk rakyat dan
jokowi juga berterimakasih untuk kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah
mendukungnya. Pembangunan demokrasi, pemerintahan yang bersih dan kepastian
hukum adalah harga mutlak.
Sementara itu Prabowo
ingin bekerja keras, dan yang pertama ingin menyelamatkan kekayaan negara untuk
masa depat masyarakat ini. Demokrasi yang dijalankan harus yang bermanfaat
bukan demokrasi wani piro. Prabowo Hatta yakin dengan komitmen yang kuat dapat
meneruskan cita cita bangsa ini. Kita ingin berdiri diatas kaki sendiri,
sejahtera sandang, pangan dan papan.
- Secara keseluruhan penutup ini, yang memberikan kalimat yang bagus adalah Prabowo. Jokowi kurang sekali menyampaikan kalimat di penutup ini. Kedua capres ini sama – sama saling ingin bekerja keras demi rakyat dan bangsa Indonesia ini maju. Dan secara keseluruhan dalam debat ini, dengan masing – masing kandidat bagus dengan jawaban anda untuk bisa menyakinkan masyarakat. Tetapi saya juga kurang paham dalam perkataan capres, karena ada yang saling membingungkan untuk bisa anda jawab. Dan saling menjatuhkan satu sama lain dengan pertanyaan dari masing-masing calon tersebut.
Analisa Hasil debat
Capres kedua pada tangal 15 Juni 2014, dengan tema “Pembangunan ekonomi dan
kesejahteraan sosial”.
Ekonomi
rakyat
Masalah ekonomi rakyat
ini, jokowi lebih fokus ke masalah pasar dan PKL, itu tidak lepas karena peran
jokowi sebagai bupati dan gubernur yang berhadapan langsung dengan PKL dan
pasar. Prabowo di sisi lain lebih fokus ke kebijakan pertanian mengingat
sebagian besar rakyat kita adalah buruh, tani dan nelayan.
Untuk point kerakyatan ini, dua duanya justru saling melengkapi. Prabowo dengan pertaniannya dan jokowi dengan perdagangannya. Namun yang perlu disinggung adalah pembukaan lahan yang disampaikan oleh prabowo tidak membahas masalah transmigrasi dan sebaran penduduk. harusnya prabowo menyinggung pembukaan lahan, otomasis juga berhubungan dengan transmigrasi, di jawa, tanah sempit namun buruh tani sangat banyak, di luar jawa tanah luas namun buruh tani sedikit. Ini yang kurang disinggung oleh prabowo.
Yang kedua, masalah kerusakan lahan, saya pikir prabowo kurang pas menyampaikan lahan yang rusak dijadikan lahan pertanian, saya lebih sepakat jika sebagian lahan yang rusak dikembalikan fungsinya sebagai hutan lindung atau perkebunan rakyat dan sebagian buat pembukaan lahan baru.
Jokowi disisi ekonomi kerakyatan juga berpandangan terlalu sempit, ekonomi rakyat itu kan luas, bukan hanya masalah PKL dan pasar. Jokowi juga tidak menyinggung masalah Mall dan toko modern, dan sayangnya pabowo juga tidak menanyakan apa kebijakan jokowi tentang toko modern yang menggerus toko kelontong dan pasar tradisional? point ini bener bener lepas dari prabowo.
Pendidikan
dan kesehatan
Untuk masalah
pendidkan, prabowo mencangankan wajib belajar 12 tahun dengan biaya negara
(artinya wajib 12 tahun gratis) dengan penambahan anggaran 40 trilliun untuk
merealisasikannya, sementara di bidang kesehatan, prabowo lebih fokus pada
peningkatan pendapatan bagi para pekerja dibidang kesehatan seperti dokter
,perawat atau bidan.
Untuk anggaran wajib
belajar 12 tahun, cukup realistis jika butuh anggaran 40 trilliun, anggaran ini
bisa didapat dari kebocoran anggaran negara atau pemotongan subsidi yang juga
diamini oleh jokowi.
Namun di sisi
kesehatan, prabowo hanya fokus ke masalah gaji dan UANG. Meningkatkan
kesejahteraan itu penting, namun kenapa tidak dibahas masalah obat murah, atau
subsidi buat rumah sakit terutama swasta sehingga tidak ada lagi rumah sakit
menolak pasien karena tidak mampu.
Rumah sakit swasta
cukup banyak di indonesia, harusnya ada anggaran buat RS Swasta ini, mengingat
biaya operasional rumah sakit memang murni dari tarikan biaya pasien. Jadi,
jangan salahkan RS kalau menolak pasien, karena bayar obat, dokter dan alat
alat kesehatan itu juga butuh dana. Poin ini tidak dibahas oleh prabowo.
Sementara di kubu
jokowi, mengandalkan kartu indonesia sehat dan kartu sejenis untuk pendidikan
(mungkin maksudnya jokowi itu kartu untuk rakyat tidak mampu sekolah). intinya,
jokowi fokus ke dua kartu itu.
Untuk masalah
pendidikan, sepertinya jokowi dan Prabowo sepakat bahwa pendidikan 12 tahun
wajib itu adalah bagus, dan keduanya sepakat anggaran bisa diambil dari
pemotongan subsidi BBM.
Ekonomi
kreatif
pertanyaan jokowi ini
benar benar menohok ke Prabowo, saking fokusnya prabowo ke pertanian, prabowo
tidak siap dengan peranyaan seperti ini, bahkan prabowo tidak paham tentang
ekonomi kreatif itu sendiri. Jawaban prabowo tidak mengena. Jokowi lebih
menguasai masalah ini mengingat jokowi dekat dengan pelaku ekonomi kreatif
seperti desainer, musisi, aktor atau perajin.
Prabowo sepertinya baru
paham ekonomi kreatif setelah dijelaskan oleh jokowi dan baru jawaban prabowo
mendukung tentang ekonomi kreatif dengan memberi contoh anaknya. Prabowo juga
cukup elegan menjawab pertanyaan ini dengan mendukung ide bagus jokowi dan
'menyalahkan' tim suksesnya. Prabowo menghargai ide dari lawannya. Ini
merupakan sikap yang sangat baik dan sangat diapresiasi, ini contoh debat yang
mendidik, tujuannya bukan menang, tapi mencari solusi dari permasalahan bangsa.
Pemerintahan
Daerah
Jokowi fokus menanyakan
hal hal seputar pemerintahan daerah dengan beberapa singkatan seperti TPID,
DAK,dan DAU. tampak sekali jokowi punya pengalaman disini, karena itu istilah
yang tidak asing bagi dia. Disatu sisi, tampak jokowi memanfaatkan
pengelamannya selaku kepala daerah.
Disatu sisi, prabowo
yang tidak paham dengan pertanyaan jokowi inipun juga bisa dianggap
ketidaksiapan prabowo dalam debat, perlu dimaklumi karena prabowo berlatar
belakang militer, namun sangat disayangkan jika prabowo tidak mengerti
pemerinahan daerah.
Investasi
Asing dan renegoisasi kontrak karya
Prabowo mengklarifikasi
bahwa dia akan menasionalisasi aset, disini prabowo menjelaskan bahwa dia tidak
anti asing dan investasi asing, yang ditekankan prabowo adalah masalah saling
menguntungkan, perusahan asing untung, tapi pemerintah harus untung juga dong.
Intinya disitu, sayangnya prabowo tidak menyebut merek seperti FREEPORT.
indonesia hanya dapat royalti 1% dari pendapatan freeport. setahu saya
indonesia dapat 1.5Triliun/tahun. Artinya freeport dapat hampir 150T selama
setahun, anggaplah itu dikurangi biaya, pajak dan lain lain, freeport masing
bisa untung jauh diatas 50Triliun. Inilah salah satu poin yang disebut prabowo
sebagai kebocoran 'kekayaan negara'.
Jokowi menanggapi
masalah kontrak bahwa jika kontrak karya atau kontrak dengan perusahan asing
itu perlu dihormati, ga mungkin tiba tiba kita nasionalisasi seperti di amerika
latin. Point jokowi bagus dalam hal ini, namun di point selanjutnya masalah
investasi asing di indonesia, terutama masalah perbankan, jawaban jokowi kurang
greget, jokowi bilang :"kita akan mempersulit investasi". saya tahu
maksudnya agar industri lokal tidak kolap karena ada perusahaan asing, kita
harus membuat aturan yang intinya menyeimbangkan investasi asing jangan sampai
investasi asing merusak iklim investasi anak negeri. Itu intinya, namun kalima
jokowi kurang pas ditelinga dan bisa ditafsirkan macam macam.
Kalimat
penutup
Prabowo sangat elegan
dan bagus saat mengucapkan kalimat penutupnya. Ia ingin Kekayaan dan uang harus
dijaga agar tidak mengalir ke luar, untuk mempercepat pembangunan ekonomi,
menaikkan gaji buruh tani, guru honorer, pegawai negeri, dan karyawan pabrik
yang tidak menentu nasibnya karena outsourcing, begitu juga dengan kaum
disabilitas.
Apalagi ia mengucapkan,
ingin setiap ibu senyum melihat anaknya sehat, gembira pulang sekolah karena
tahu ada guru yang mendidiknya dengan baik, ayahnya bisa tidur dengan tenang
karena ada uang, untuk besok, dan minggu depan membayar utang-utangnya, agar
orang kecil bisa tersenyum.
Sementara itu, jokowi
kurang memberikan kalimat penutup dengan baik, ia memberitahukan Apabila rakyat
memberi amanah kepada kami, kami ingin bekerja sekuat tenaga, bekerja siang dan
malam mengabdikan diri pada nusa, rakyat, dan bangsa Indonesia.
- Secara keseluruhan, dua duanya cukup bagus dalam bedebat, terbuka, terlihat cair dan tidak tegang serta ada suasana persaudaraan sesama bangsa indonesia. Semoga debat selanjutnya makin bagus dan semoga pemimpin indonesia siapapun itu, bisa mengangkat ekonomi rakyat indonesia, menjadi tuan dinegeri sendiri dan menjadi negara makmur yang berwibawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar