tampilan

Jumat, 05 Juni 2015

Contoh Resensi Novel 3600 Detik

Nama   : Winda Novriani
Npm    : 17212735
Kelas   : 3EA18
Tulisan  : Softskil, Membuat Resensi

RESENSI BUKU
" 3600 DETIK " 

A. Identitas Buku


Judul                                       : 3600 Detik
Nama Pengarang                     : Charon
Penerbit                                   : Gramedia Pustaka Utama
Alamat Penerbit                       : Jl. Palmerah Berat 29-37, Jakarta 10270
Desain dan Ilustrasi Sampul      : Yustisea Satyalim
Tebal Buku                              : 13.5 x 20 cm,  208 halaman
Terbit                                       : Mei 2008
Harga Buku                             : Rp 35.000
Kategori                                  : TeenLit

B. Latar Belakang Pengarang


Charon, pernah menempuh pendidikan di Jurusan Sistem informasi di Universitas Bina Nusantara, angkatan 2002. Sekarang tinggal di Sukabumi bersama orang tuanya.Selain novel 3600 detik ini, Charon juga menulis novel lain yaitu 7 hari menembus waktu. Tapi sekarang belum berniat untuk menulis novel lagi karena kesibukan bekerjanya yang sangat menyita waktu. 

C. Sinopsis

Sandra sangat terpukul ketika orangtuanya bercerai.... Dan hatinya semakin sakit ketika ayahnya memutuskan ia harus tinggal bersama ibunya, yang selama ini tak pernah dekat dengannya. Kemarahan yang menggelora menjadikan Sandra remaja yang bandel. Berulang kali ia dikeluarkan dari sekolah karena kenakalannya di luar batas.

Akhirnya ibunya memutuskan untuk pindah kota. Mungkin suasana dan lingkungan baru akan mengubah perilaku putrinya. Namun di sekolahnya yang baru ini Sandra sudah bertekad untuk membuat dirinya dikeluarkan lagi. Ia bertekad akan membuat ulah agar para guru tak tahan terhadapnya. Namun ia salah perkiraan. Pak Donny, sangat sabar menghadapinya. Wali kelasnya itu berpendapat, mengeluarkan Sandra berarti menuruti keinginan anak bandel ini.

Namun, lambat laun Sandra berubah. Orangtua maupun gurunya heran. Mereka yakin, Leon-lah yang membuat gadis itu berubah. Mereka juga bertanya-tanya, kenapa Leon bisa bersahabat dengan Sandra, sementara murid-murid yang lain justru menjauhi gadis urakan itu. Apa yang membuat Leon tertarik padanya, padahal keduanya bagaikan langit dan bumi. Leon adalah anak rumahan yang manis, bintang pelajar, sopan, tekun... berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Sandra....



D. Ulasan Singkat Buku

Sandra yang hidupnya sangat berantakan akibat perceraian kedua orang tuanya. Dan hatinya semakin sakit ketika ayahnya memutuskan agar ia tinggal bersama ibunya, yang selama ini tidak pernah dekat dengannya. Itulah yang membuat hidupnya berantakan. Ia menjadi remaja yang bandel, urakan, dan tidak sopan. Berulang kali ia dikeluarkan dari sekolah karena kenakalannya, berulang kali pula ia pindah sekolah.

Walau dengan sikap dingin yang ditunjukkan pada ibunya, sang ibu tetap sayang padanya. Ibunya memutuskan untuk pindah kota. Menurut ibunya, mungkin suasana dan lingkungan baru akan mengubah perilaku putrinya. Namun di sekolahnya yang baru, Sandra sudah bertekad untuk membuat dirinya dikeluarkan lagi. Sandra beranggapan semua ini ia lakukan untuk membalas rasa sakitnya pada kedua orang tuanya. Ia bertekad akan membuat ulah agar para guru tak tahan terhadapnya. Ternyata perkiraannya meleset. Pak Donny, sangat sabar menghadapinya. Wali kelasnya itu berpendapat, mengeluarkan Sandra berarti menuruti keinginannya.

Di sekolah barunya itu, Sandra bertemu dengan seorang lelaki yang bernama Leon. Dia tetap saja bersifat sinis kepada siapapun. Seringkali Sandra berbuat ulah di sekolahnya seperti, merokok yang dapat menyebabkan ruang olahraga terbakar, membuat contekan, mencuri serta mencaci maki gurunya namun Leonlah yang menasehati Sandra. Tapi Sandra tetap tidak mau berteman dengan Leon. Leon seringkali pingsan di sekolahnya. Itu yang membuat Sandra bertanya-tanya ada apa dengan Leon. Dan ternyata Leon menceritakan semuanya kepada Sandra karena ia menganggap Sandralah pembangkit semangat hidupnya. Leon terkena penyakit jantung stadium akhir dan ia telah divonis dokter beberapa bulan lagi. Leon juga sering keluar masuk rumah sakit. Mendengar cerita Leon, Sandra semakin tersentuh hatinya. Mungkin ia merasa ada seseorang yang hidupnya lebih kelam dari dirinya.

Entah kenapa Sandra berhasil bertahan lebih dari sebulan di sekolah barunya itu. Lambat laun sifatnya pun berubah. Orang tua maupun gurunya heran. Ternyata perubahan Sandra dikarenakan adanya Leon di sekolah itu. Leon adalah anak rumahan yang manis, bintang pelajar, sopan, tekun, pianis, dan berhasil merubah sikap Sandra. Walau Leon dan Sandra berbeda seratus delapan puluh derajat, mereka berteman sangat akrab.

Tidak hanya hidup Sandra yang berubah, Leon pun turut berubah semenjak mengenal Sandra. Hidupnya lebih berwarna dengan kehadiran Sandra yang berbeda dari lainnya. Leon yang menderita penyakit jantung merasa hidupnya kembali normal ketika berada di dekat Sandra.

Di malam kesenian di sekolahnya, Leon mengajak Sandra untuk melihat dirinya bermain piano yang mengiringi suatu adegan drama. Saat pertunjukan dimulai, lagi-lagi Leon pingsan dan harus dibawa ke rumah sakit. Akhirnya Sandra ikut membawa Leon ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Sandra mendapati sebuah nama di papan daftar pasien. Dan disana tertulis “Ny Widia”. Ya Widia adalah ibu kandung Sandra yang selama ini sering ia sakiti. Pikiran Sandra tak karuan. Akhirnya ia memutuskan untuk menjenguk ibunya di kamar pasien. Ibunya pun senang dan tersenyum karena Sandra menyempatkan waktu untuk menjenguk ibunya.

Namun, Sandra tetap berlaku kasar kepada ibunya. Ia bilang kalau ia kesini hanya untuk mengantarkan temannya yang sedang sakit, bukan untuk menjenguk ibunya. Dug….hati ibunya merasa disakiti lagi. Lalu Sandra meninggalkan kamar tersebut dan bertabrakan dengan seorang suster yang membawa tas ibunya. Isi tas tersebut berantakan. Sandra tidak sengaja melihat banyak fotonya di dompet ibunya yang sedang terbuka. Air mata Sandra pun mulai menetes. Tiba-tiba Leon yang dari tadi pingsan, menghampiri Sandra di kamar ibunya. Leon memberi pengertian terhadap Sandra bahwa tidak ada seorang ibu di dunia ini yang tega membenci anaknya. Akhirnya Sandra berbalik badan dan berpelukan dengan ibunya. Ibu dan anak itu berlinangan air mata.

Keesokan harinya, Sandra akan mengantar Leon ke rumah sakit untuk operasi. Namun, Sandra bukanlah dibawa Leon ke rumah sakit, melainkan dibawa ke taman rekreasi. Sandra pun semakin bingung terhadap sikap Leon. Leon mengutarakan keinginannya, yaitu ingin hidup normal seperti Sandra. Akhirnya Sandra memberi kesempatan untuk merasakan kehidupan normal selama 3600 detik di taman rekreasi ini. Disana mereka bersenang-senang dan berfoto-foto. Tak lama kemudian, Leon mendesah kesakitan. Sandra pun menggenggam tangan Leon.
            
          Lalu Sandra membawanya ke rumah sakit untuk menemani Leon menjalankan operasi. Setiba di rumah sakit, Leon langsung dibawa ke ruang operasi. Tidak sampai lima menit, dokter pun menyatakan bahwa Leon sudah tiada. Sandra tidak percaya Leon sudah tiada padahal 3600 detik yang lalu, mereka bersenang-senang di taman rekreasi layaknya tanpa beban apapun.

Tiga hari kemudian, Sandra menghadiri upacara pemakaman leon. Ia juga diberi selembar surat dari papa Leon yang berisi :

Sandra, temanku yang paling baik

Saat ini aku sedang mengingat pertemuan pertama kita di ruang musik. Saat kau masuk dengan rambut merahmu itu, aku tahu bahwa hidupku tidak akan lama lagi. Banyak sekali hal yang aku alami bersamamu. Menemanimu menjalani hukuman. Taruhan denganmu. Dansa pertama yang payah di hari ulang tahunku. Menjadi tertawaan orang-orang ketika aku mengenakan jaket merahmu yang konyol. Aku menyukai setiap detiknya. Dan aku juga menyadari satu hal lagi. Bukan perjalanan ke taman rekreasi ini yang membuat hidupku menjadi normal, tetapi kaulah yang membuat diriku menjadi orang normal. Aku bisa tertawa bersamamu setiap waktu. Terima kasih Sandra, karena telah menjadi temanku dan telah menyediakan 3600detik waktumu ini untukku. Aku tidak akan melupakannya seumur hidupku. Berjanjilah kau akan selalu kuat walaupun aku tidak berada di sampingmu lagi. Kali ini aku minta agar kau percaya padaku bahwa apapun yang terjadi, aku akan selalu berada di sampingmu.
Leon.

Seusai membaca surat itu, air mata Sandra jatuh tak tertahankan. Ia pun berpelukan dengan ibunya di pemakaman Leon

Setahun kemudian, Sandra mengunjungi makam Leon. Ia mau membuktikan bahwa dirinya sudah berubah. Sandra kembali mengecat rambutnya menjadi hitam. Ia mulai bercerita bahwa dirinya sekarang sudah resmi menjadi mahasiswi kedokteran. Bayangkan saja, Sandra yang sangat bodoh, bandel dan sering tidak lulus ujian bisa menjadi mahasiswi kedokteran di universitas ternama di Indonesia.



      ·         Analisis Unsur Intrinsik

Tema : Percintaan
Latar : Sekolah, tempat main billiard, Rumah sakit, Pasar Malam.
Alur : Maju
Tokoh : Sandra, Leon, Pak Donny, Ibu
Perwatakan : Sandra orang yang urakan, kasar, cepat marah.
Leon orang yang baik, sabar, pengertian.
Pak Donny orang yang baik, sabar, dan pengertian.
Ibu orang yang sibuk, jarang ada untuk Sandra.
Sudut Pandang : Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu
Amanat : Jangan membenci seseorang hingga terlalu benci. Hal itu tidak baik untuk di lakukan.

      ·         Analisis Unsur Ekstrinsik

Nilai Moral : menjadi diri sendiri akan lebih baik dan tidak menjadikan kita menjadi orang yang berkelakuan buruk. 
Nilai Sosial : Semua teman itu sama, jangan menjauhi teman karena dia nakal, yang harus di lakukan adalah membuatnya baik. 

Keunggulan Novel

Novel ini mempunyai tema yang bagus, sehingga dapat membuat pembaca masuk dalam cerita. Jalan ceritanya juga tersusun rapi mulai dari awal hingga akhir. Gaya bahasanya juga mudah dipahami. Serta yang paling penting, novel ini mempunyai pesan moral yang tinggi.

Kelemahan Novel

Seperti kebanyakan novel-novel “teenlit”yaitu jalan cerita yang mudah sekali ditebak oleh pembaca. Serta sedikitnya permasalahan dalam cerita yang ada di novel tersebut, sehingga terdapat kesan yang kurang seru.

Kesimpulan  

Setelah membaca dan menganalisa, menurut saya Novel ini layak untuk di baca dan di publikasi untuk para pembaca. Banyak amanat yang terdapat dalam novel ini. Novel ini juga dapat menghibur pembaca dan memberi banyak manfaat lain.

Sumber :
http://tulismenulis.com/resensi-novel-3600-detik/