Nama : Winda Novriani
Npm : 17212735
Kelas : 3EA18
Tulisan : Softskil, Membuat Resensi
RESENSI BUKU
" 3600 DETIK "
A. Identitas Buku
Judul : 3600
Detik
Nama Pengarang : Charon
Penerbit : Gramedia
Pustaka Utama
Alamat Penerbit : Jl. Palmerah Berat 29-37,
Jakarta 10270
Desain dan Ilustrasi Sampul : Yustisea Satyalim
Tebal Buku :
13.5 x 20 cm, 208 halaman
Terbit : Mei 2008
Harga Buku : Rp 35.000
Kategori : TeenLit
B. Latar Belakang
Pengarang
Charon, pernah
menempuh pendidikan di Jurusan Sistem informasi di Universitas Bina Nusantara,
angkatan 2002. Sekarang tinggal di Sukabumi bersama orang tuanya.Selain novel
3600 detik ini, Charon juga menulis novel lain yaitu 7 hari menembus waktu.
Tapi sekarang belum berniat untuk menulis novel lagi karena kesibukan bekerjanya
yang sangat menyita waktu.
C. Sinopsis
Sandra
sangat terpukul ketika orangtuanya bercerai.... Dan hatinya semakin sakit
ketika ayahnya memutuskan ia harus tinggal bersama ibunya, yang selama ini tak
pernah dekat dengannya. Kemarahan yang menggelora menjadikan Sandra remaja yang
bandel. Berulang kali ia dikeluarkan dari sekolah karena kenakalannya di luar
batas.
Akhirnya
ibunya memutuskan untuk pindah kota. Mungkin suasana dan lingkungan baru akan
mengubah perilaku putrinya. Namun di sekolahnya yang baru ini Sandra sudah
bertekad untuk membuat dirinya dikeluarkan lagi. Ia bertekad akan membuat ulah
agar para guru tak tahan terhadapnya. Namun ia salah perkiraan. Pak Donny,
sangat sabar menghadapinya. Wali kelasnya itu berpendapat, mengeluarkan Sandra
berarti menuruti keinginan anak bandel ini.
Namun,
lambat laun Sandra berubah. Orangtua maupun gurunya heran. Mereka yakin,
Leon-lah yang membuat gadis itu berubah. Mereka juga bertanya-tanya, kenapa
Leon bisa bersahabat dengan Sandra, sementara murid-murid yang lain justru
menjauhi gadis urakan itu. Apa yang membuat Leon tertarik padanya, padahal
keduanya bagaikan langit dan bumi. Leon adalah anak rumahan yang manis, bintang
pelajar, sopan, tekun... berbeda seratus delapan puluh derajat dengan
Sandra....
D. Ulasan Singkat Buku
Sandra
yang hidupnya sangat berantakan akibat perceraian kedua orang tuanya. Dan
hatinya semakin sakit ketika ayahnya memutuskan agar ia tinggal bersama ibunya,
yang selama ini tidak pernah dekat dengannya. Itulah yang membuat hidupnya
berantakan. Ia menjadi remaja yang bandel, urakan, dan tidak sopan. Berulang
kali ia dikeluarkan dari sekolah karena kenakalannya, berulang kali pula ia
pindah sekolah.
Walau
dengan sikap dingin yang ditunjukkan pada ibunya, sang ibu tetap sayang
padanya. Ibunya memutuskan untuk pindah kota. Menurut ibunya, mungkin suasana
dan lingkungan baru akan mengubah perilaku putrinya. Namun di sekolahnya yang
baru, Sandra sudah bertekad untuk membuat dirinya dikeluarkan lagi. Sandra
beranggapan semua ini ia lakukan untuk membalas rasa sakitnya pada kedua orang
tuanya. Ia bertekad akan membuat ulah agar para guru tak tahan terhadapnya.
Ternyata perkiraannya meleset. Pak Donny, sangat sabar menghadapinya. Wali
kelasnya itu berpendapat, mengeluarkan Sandra berarti menuruti keinginannya.
Di
sekolah barunya itu, Sandra bertemu dengan seorang lelaki yang bernama Leon.
Dia tetap saja bersifat sinis kepada siapapun. Seringkali Sandra berbuat ulah
di sekolahnya seperti, merokok yang dapat menyebabkan ruang olahraga terbakar,
membuat contekan, mencuri serta mencaci maki gurunya namun Leonlah yang
menasehati Sandra. Tapi Sandra tetap tidak mau berteman dengan Leon. Leon
seringkali pingsan di sekolahnya. Itu yang membuat Sandra bertanya-tanya ada
apa dengan Leon. Dan ternyata Leon menceritakan semuanya kepada Sandra karena
ia menganggap Sandralah pembangkit semangat hidupnya. Leon terkena penyakit
jantung stadium akhir dan ia telah divonis dokter beberapa bulan lagi. Leon
juga sering keluar masuk rumah sakit. Mendengar cerita Leon, Sandra semakin tersentuh
hatinya. Mungkin ia merasa ada seseorang yang hidupnya lebih kelam dari dirinya.
Entah
kenapa Sandra berhasil bertahan lebih dari sebulan di sekolah barunya itu.
Lambat laun sifatnya pun berubah. Orang tua maupun gurunya heran. Ternyata
perubahan Sandra dikarenakan adanya Leon di sekolah itu. Leon adalah anak
rumahan yang manis, bintang pelajar, sopan, tekun, pianis, dan berhasil merubah
sikap Sandra. Walau Leon dan Sandra berbeda seratus delapan puluh derajat,
mereka berteman sangat akrab.
Tidak
hanya hidup Sandra yang berubah, Leon pun turut berubah semenjak mengenal
Sandra. Hidupnya lebih berwarna dengan kehadiran Sandra yang berbeda dari
lainnya. Leon yang menderita penyakit jantung merasa hidupnya kembali normal
ketika berada di dekat Sandra.
Di
malam kesenian di sekolahnya, Leon mengajak Sandra untuk melihat dirinya
bermain piano yang mengiringi suatu adegan drama. Saat pertunjukan dimulai,
lagi-lagi Leon pingsan dan harus dibawa ke rumah sakit. Akhirnya Sandra ikut
membawa Leon ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Sandra mendapati
sebuah nama di papan daftar pasien. Dan disana tertulis “Ny Widia”. Ya Widia
adalah ibu kandung Sandra yang selama ini sering ia sakiti. Pikiran Sandra tak
karuan. Akhirnya ia memutuskan untuk menjenguk ibunya di kamar pasien. Ibunya
pun senang dan tersenyum karena Sandra menyempatkan waktu untuk menjenguk
ibunya.
Namun,
Sandra tetap berlaku kasar kepada ibunya. Ia bilang kalau ia kesini hanya untuk
mengantarkan temannya yang sedang sakit, bukan untuk menjenguk ibunya.
Dug….hati ibunya merasa disakiti lagi. Lalu Sandra meninggalkan kamar tersebut
dan bertabrakan dengan seorang suster yang membawa tas ibunya. Isi tas tersebut
berantakan. Sandra tidak sengaja melihat banyak fotonya di dompet ibunya yang
sedang terbuka. Air mata Sandra pun mulai menetes. Tiba-tiba Leon yang dari
tadi pingsan, menghampiri Sandra di kamar ibunya. Leon memberi pengertian
terhadap Sandra bahwa tidak ada seorang ibu di dunia ini yang tega membenci
anaknya. Akhirnya Sandra berbalik badan dan berpelukan dengan ibunya. Ibu dan
anak itu berlinangan air mata.
Keesokan
harinya, Sandra akan mengantar Leon ke rumah sakit untuk operasi. Namun, Sandra
bukanlah dibawa Leon ke rumah sakit, melainkan dibawa ke taman rekreasi. Sandra
pun semakin bingung terhadap sikap Leon. Leon mengutarakan keinginannya, yaitu
ingin hidup normal seperti Sandra. Akhirnya Sandra memberi kesempatan untuk
merasakan kehidupan normal selama 3600 detik di taman rekreasi ini. Disana
mereka bersenang-senang dan berfoto-foto. Tak lama kemudian, Leon mendesah
kesakitan. Sandra pun menggenggam tangan Leon.
Lalu
Sandra membawanya ke rumah sakit untuk menemani Leon menjalankan operasi.
Setiba di rumah sakit, Leon langsung dibawa ke ruang operasi. Tidak sampai lima
menit, dokter pun menyatakan bahwa Leon sudah tiada. Sandra tidak percaya Leon
sudah tiada padahal 3600 detik yang lalu, mereka bersenang-senang di taman
rekreasi layaknya tanpa beban apapun.
Tiga
hari kemudian, Sandra menghadiri upacara pemakaman leon. Ia juga diberi
selembar surat dari papa Leon yang berisi :
Sandra,
temanku yang paling baik
Saat ini aku sedang mengingat
pertemuan pertama kita di ruang musik. Saat kau masuk dengan rambut merahmu
itu, aku tahu bahwa hidupku tidak akan lama lagi. Banyak sekali hal yang aku
alami bersamamu. Menemanimu menjalani hukuman. Taruhan denganmu. Dansa pertama
yang payah di hari ulang tahunku. Menjadi tertawaan orang-orang ketika aku
mengenakan jaket merahmu yang konyol. Aku menyukai setiap detiknya. Dan aku
juga menyadari satu hal lagi. Bukan perjalanan ke taman rekreasi ini yang
membuat hidupku menjadi normal, tetapi kaulah yang membuat diriku menjadi orang
normal. Aku bisa tertawa bersamamu setiap waktu. Terima kasih Sandra, karena
telah menjadi temanku dan telah menyediakan 3600detik waktumu ini untukku. Aku
tidak akan melupakannya seumur hidupku. Berjanjilah kau akan selalu kuat
walaupun aku tidak berada di sampingmu lagi. Kali ini aku minta agar kau
percaya padaku bahwa apapun yang terjadi, aku akan selalu berada di sampingmu.
Leon.
Seusai
membaca surat itu, air mata Sandra jatuh tak tertahankan. Ia pun berpelukan
dengan ibunya di pemakaman Leon
Setahun
kemudian, Sandra mengunjungi makam Leon. Ia mau membuktikan bahwa dirinya sudah
berubah. Sandra kembali mengecat rambutnya menjadi hitam. Ia mulai bercerita
bahwa dirinya sekarang sudah resmi menjadi mahasiswi kedokteran. Bayangkan
saja, Sandra yang sangat bodoh, bandel dan sering tidak lulus ujian bisa
menjadi mahasiswi kedokteran di universitas ternama di Indonesia.
·
Analisis Unsur Intrinsik
Tema : Percintaan
Latar : Sekolah, tempat
main billiard, Rumah sakit, Pasar Malam.
Alur : Maju
Tokoh : Sandra, Leon,
Pak Donny, Ibu
Perwatakan : Sandra
orang yang urakan, kasar, cepat marah.
Leon orang yang baik,
sabar, pengertian.
Pak Donny orang yang
baik, sabar, dan pengertian.
Ibu orang yang sibuk,
jarang ada untuk Sandra.
Sudut Pandang : Sudut
Pandang Orang Ketiga Serbatahu
Amanat : Jangan
membenci seseorang hingga terlalu benci. Hal itu tidak baik untuk di lakukan.
·
Analisis Unsur Ekstrinsik
Nilai Sosial : Semua teman itu sama, jangan menjauhi teman karena dia nakal, yang harus di lakukan adalah membuatnya baik.
Keunggulan Novel
Novel
ini mempunyai tema yang bagus, sehingga dapat membuat pembaca masuk dalam
cerita. Jalan ceritanya juga tersusun rapi mulai dari awal hingga akhir. Gaya
bahasanya juga mudah dipahami. Serta yang paling penting, novel ini mempunyai
pesan moral yang tinggi.
Kelemahan Novel
Seperti
kebanyakan novel-novel “teenlit”yaitu jalan cerita yang mudah sekali ditebak
oleh pembaca. Serta sedikitnya permasalahan dalam cerita yang ada di novel
tersebut, sehingga terdapat kesan yang kurang seru.
Kesimpulan
Setelah membaca dan menganalisa, menurut saya Novel ini layak untuk di baca dan di publikasi untuk para pembaca. Banyak amanat yang terdapat dalam novel ini. Novel ini juga dapat menghibur pembaca dan memberi banyak manfaat lain.
Sumber :
http://tulismenulis.com/resensi-novel-3600-detik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar