Teori
Komunikasi dan Pemrosesan Informasi
Anggota
1.
Ayu
Briliana (11212278)
2.
Deryl Nalendra (11212881)
3.
Fera
Hernawati (12212892)
4.
Lany
Nurwidyastuti (14212158)
5.
Ningsih
Suwito (15212340)
6.
Siti
Maesaroh (17212063)
7.
Winda
Novriani (17212735)
Kelas
: 3EA18
Kelompok : 2 (dua)
Mata Kuliah : Manajemen Komunikasi Pemasaran
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
BAB I
Pendahuluan
A. Latar
Belakang Masalah
Mungkin tidak pernah terpikirkan oleh
kita sebelumnya, bahwa komunikasi yang kita bangun tiap hari sesungguhnya bisa
di jelaskan dengan teori. teori komunikasi membantu kita untuk ,memahami orang
lain dan komunitas-komunitas mereka, bahkan lebih sedrhana lagi bahwa teori
komunikasi bisa mempermudah ketika kita berinteraksi dengan keluarga, teman dan
masyarakat. Memang tidak semua kejadian di dunia ini bisa di jelaskan teori,
akan tetapi teori komunikasi bisa di jadikan untuk memahami sebagian besar
kejadian di muka bumi.
Sebelum
masuk lebih dalam membahas teori alangkah lebih baiknya kita pahami dulu apa
itu komunikasi dan juga teori?. Komunikasi adalah proses sosial dimana
individu-individu menggunakan symbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan
makna dalam lingkungan mereka (Richard West dan Lynn H.Turner, Pengantar Teori
Komunikasi Analisis dan Aplikasi). Sehingga dari pengertian tersebut kita bisa
pahami bahwa komunikasi merupakan proses sosial bahwa komunikasi selalu melibatkan
manusia serta interaksi, dan berkesinambungan, dinamis, kompleks dan senantiasa
berubah. Menggunakan symbol, symbol sendiri adalah label yang
merepresentasikan(menekan) pada benda( symbol konkret) dan dan yang menekankan
pada ide (symbol abstrak). Sehingga dari pengertian di atas kita dapat
menyimpulkan bahwa teori komunikasi adalah sebuah system atau konsep yang
digunakan untuk mempermudah kita dalam berkomunikasi. Apa saja teori tersebut
akan kita bahas pada bab-bab selanjutnya agar pembaca bisa memahami teori
komunikasi itu sendiri.
Teori pemrosesan informasi ini didasari oleh asumsi
bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan.
Perkembangan merupakan hasil komulatif dari pembelajaran. Dalam pembelajaran
terjadi proses informasi, untuk diolah sehingga menghasilkan bentuk hasil
belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara
kondisi-kondisi internal dan kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu
keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan
proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah
rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses
pembelajaran.
B. Rumusan
Masalah
1. penjelasan mengenai Pemprosesan Informasi
2. penjelasan tentang teori kognitif
3. menjelaskan tentang hal kepribadian, persepsi,
perilaku dan pembelajaran
4. menjelaskan mengenai komunikasi pemasaran dan
perubahan perilaku
C. Tujuan Penulisan
Dari latar belakang dan rumusan masalah, tujuan
penulis dalam makalah yang dibuat ini adalah untuk menjelaskan mengenai teori
komunikasi dan pemrosesan informasi agar pembaca dapat memahami tentang
komunikasi dan informasi serta dapat dijadikan
bahan pembelajaran oleh mahasiswa dan menambah wawasan/pengetahuan.
BAB II
Pembahasan
A.
Teori Komunikasi
Teori komunikasi adalah satu pandangan dan strategi
yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak
dilaksanakan Dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah
komunikasi yang hendak dibuat. Melalui penulisan ini pejelasan tentang beberapa
teori komunikasi akan dibuat. Terdapat dua aspek utama yang dilihat secara
tidak langsung dalam bidang ini sebagai satu bidang pengkajian yang baru. Aspek
pertama ialah perkembangan dari beberapa sudut atau kejaidian seperti teknologi
komunikasi, perindustrian dan politik dunia. Teknologi komunikasi contohnya
radio, televisi, telefon, setelit, rangkaian komputer telah menghasilkan ide
untuk mengetahui apakah kesan perkembangan teknologi komunikasi terhadap
individu, masyarakat dan penduduk disebuah negara.
Aspek kedua ialah dari sudut kajian di mana para
pelajar berminat untuk mengkaji bidang-bidang berkaitan dengan komunikasi
seperti mereka yang dari bidang psikologi sosial mengkaji penggunaan teknologi
baru terhadap kesan tayangan animasi kepada anak-anak , propaganda dan dinamik
kelompok.
¨ Makna
Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam
bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan
bersumber dari kata communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih.
¨ Pentingnya
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses
atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai
tujuan tertentu. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia.
Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa
komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun
organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi
apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi dilakukan
manusia baik secara perorangan, kelompok, atau organisasi.
¨ Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah
bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat
menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya.
Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif
(sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga
suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana
seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan
dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti sama. Communico,
communicatio atau communicare yang berarti membuat sama. Secara sederhana
komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan
orang yang menerima pesan.
¨ Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini
dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam bukuThe Mathematical of
Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena
tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model
yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel ).
Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication
model ). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber ( source),
pesan (message) dan penerima (receiver ). Model linear berasumsi bahwa
seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap
partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.
¨ Faktor – faktor yang mempengaruhi proses komunikasi
- Presepsi merupakan pantulan “perasaan jiwa” seseorang terhadap yang terjadi dilingkungannya, baik dari individu yang bersangkutan maupun yang diluar dirinya.
- Nilai yaitu keyakinan seseorang mengenai ide atau tingkah laku.
- emosi yang bisa mempengaruhi jalannya komunikasi dimaknai sebagai pandangan subjektif seseorang.
- Latar belakang sosial budaya. Budaya yang mereka miliki akan membentuk pandangan umum dan persepsi mengenai tempat tinggal mereka.
- Pengetahuan seseorang sangat menentukan keberhasilan sukses atau tidaknya komunikasi.
- Pola dan peran masing-masing individu tersebut.
¨ Proses Adopsi dan Difusi
Penyebarluasan
suatu inovasi selalu memerlukan waktu.
Sampai waktu sasaran melaksanakan anjuran penyuluh (inovasi baru) itu,
telah berlangsung suatu proses mental pada diri sasaran. Jangka waktu yang diperlukan itu bervariasi
dan prosesnya terjadi dalam beberapa tahap.
Proses mental yang terjadi pada sasaran sampai melaksanakan anjuran tadi
disebut Proses Adopsi. Menurut Rogers (1960) proses adopsi itu
terjadi mulai seseorang mendengar suatu ide baru sampai akhirnya ia
melaksanakannya (mengadopsinya).
Proses difusi merupakan proses
perembesan atau merembesnya inovasi ke dalam masyarakat sampai mencapai
mengenai sebagian besar anggota masyarakat tersebut.
Proses adopsi dan difusi mempunyai hubungan yang sangat erat. Proses adopsi terjadi pada orang-orang secara
individual, sedangkan proses difusi terjadinya perembesan inovasi di
masyarakat.
¨ Komunikasi interaksional
Komunikasi Interaksi adalah
proses dimana setiap individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan
menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Komunikasi interaksi terjadi
karena adanya proses atau pertukaran informasi antara satu individu dengan
individu lainnya atau satu kelompok dengan kelompok lainnya dan akhirnya
menciptakan ‘’feedback’’ atau umpan balik. Umpan balik adalah komunikasi yang
diberikan pada sumber pesan oleh penerima pesan untuk menunjukan pemahaman.
Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi. Oleh karena itu, Wilbur Schramm (1954) mengemukakan bahwa kita juga harus mengamati hubungan antara seorang pengirim dan penerima. Model komunikasi interaksional yang menekankan proses komunikasi dua arah dari pengirim kepada penerima dan sebaliknya dari penerima kepada pengirim. Interaksional mengilustrasikan bahwa seseorang dapat menjadi baik pengirim maupun penerima dalam sebuah interaksi, tetapi tidak dapat menjadi keduanya sekaligus. Satu elemen penting bagi model komunikasi interaksional adalah umpan balik atau tanggapan terhadap suatu pesan. Umpan balik dapat berupa verbal maupun non-verbal, sengaja maupun tidak sengaja. Umpan balik juga membantu para komunikator untuk mengetahui apakah pesan mereka tersampaikan atau tidak dan sejauh mana pencapaian makna terjadi. Dalam model interaksional, umpan balik terjadi setelah pesan diterima, bukan pada saat pesan sedang dikirim.
B. Pemprosesan Informasi
Teori
pemprosesan informasi merupakan bagian dari teori belajar kognitivisme. Dalam konteks
kognitivisme yang dianggap sebagai pelopor teori pemprosesan informasi adalah
Robert M. Gagne, yang kemudian dikembangkan oleh George Miller. Asumsi yang
melandasi teorinya adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat
penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dan
pembelajaran. Menurut Gagne, dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan
informasi yang selanjutnya diolah sehingga menghasilkan keluaran berupa hasil
belajar.
Disebutkan
oleh Suyono dan Hariyanto (2012;76) teori pemprosesan informasi banyak
dikaitkan dengan teori pembelajaran sibernetik (Cybernetics Learning). Secara
sederhana pengertian belajar menurut teori belajar sibernetik adalah pengolahan
informasi. Proses belajar menurut teori ini meliputi kegiatan menerima,
menyimpan, dan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah diterima.
Belajar tidaklah hanya meliputi apa yang terlihat, yang penting bagaimana suatu
proses kognitif itu terjadi di dalam diri pembelajar. Berikut adalah ulasan
mengenai teori kognitif.
¨
Teori
Kognitif
Teori
kognitif merupakan proses untuk mengetahui sesuatu atau belajar yang dipandang
sebagai suatu usaha untuk memahami sesuatu. Pengertian lain menyebutkan bahwa
teori kognitif merupakan cara mempersepsikan dan menyusun informasi yang
berasal dari lingkungan sekitar yang dilakukan secara aktif oleh seorang
pembelajar. Cara aktif yang dilakukan dapat berupa mencari pengalaman baru,
memecahkan suatu masalah, mencari informasi, mencermati lingkungan,
mempratekkan, mengabaikan respon-respon guna mencapai tujuan.
Pada teori
kognitif pengetahuan yang diperoleh dari proses belajar sebelumnya sangat
mempengaruhi atau menentukan terhadap perolehan pengetahuan baru dipelajari.
Adapun teori yang sangat berkaitan erat dengan teori kognitif adalah teori
pemrosesan informasi karena menurut teori ini setelah proses pembelajaran ada
proses pengolahan informasi di dalam otak manusia yang dimulai dari pengamatan
seseorang terhadap informasi yang berada di lingkungannya, kemudian informasi tersebut
diterima oleh reseptor-reseptor yang berupa simbol-simbol yang kemudian
diteruskan pada registor pengindraan yang terdapat pada syaraf pusat.
Informasi yang diterima oleh syaraf pusat kemudian disimpan dalam waktu pendek. Informasi yang disimpan dalam waktu sebentar ini sebagian diteruskan ke memory jangka pendek, sedangkan yang lain hilang dari sistem. Proses pereduksian seperti ini biasa dikenal dengan persepsi selektif. Sementara memori jangka pendek atau memori kerja dan kesadaran yang kapasitas memorinya sangat terbatas, waktunya juga sangat terbatas.(Imron,1995,11)
Informasi dalam jangka pendek dapat ditransformasikan dalam bentuk kode dalam memori jangka panjang. Informasi yang baru diterima oleh memori jangka panjang akan ikut terintegrasi dengan informasi lama. Dalam memori jangka panjang bertahan lama dan dipersiapkan untuk digunakan di kemudian hari.
Informasi yang diterima oleh syaraf pusat kemudian disimpan dalam waktu pendek. Informasi yang disimpan dalam waktu sebentar ini sebagian diteruskan ke memory jangka pendek, sedangkan yang lain hilang dari sistem. Proses pereduksian seperti ini biasa dikenal dengan persepsi selektif. Sementara memori jangka pendek atau memori kerja dan kesadaran yang kapasitas memorinya sangat terbatas, waktunya juga sangat terbatas.(Imron,1995,11)
Informasi dalam jangka pendek dapat ditransformasikan dalam bentuk kode dalam memori jangka panjang. Informasi yang baru diterima oleh memori jangka panjang akan ikut terintegrasi dengan informasi lama. Dalam memori jangka panjang bertahan lama dan dipersiapkan untuk digunakan di kemudian hari.
Contoh :
Orang-orang tertentu cenderung bereaksi sangat cepat
sementara orang-orang tertentu cenderung bereaksi sangat lambat.
jawab:Dalam proses pembelajaran sering kali gaya kognitif itu dianggap terletak di perbatasan antara
antara kecerdasan dan sifat-sifat pribadi padahal gaya
kognitif itu adalah gaya berfikir dan mungkin juga dipengaruhi oleh kecerdasan,
selain itu gaya kognitif juga mempengaruhi hubungan-hubungan sosial dan
sifat-sifat pribadi (Dimyati,1989. 117).
¨ Kelebihan dan Kelemahan Teori Kognitif
Teori pembelajaran kognitif memiliki kelebihan sebagai
berikut:
- Sebagian besar dalam kurikulum pendidikan negara Indonesia lebih menekankan pada teori kognitif yang mengutamakan pada pengembangan pengetahuan yang dimiliki pada setiap individu.
- Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu memeberikan dasar-dasar dari materi yang diajarkan unruk pengembangan dan kelanjutannya deserahkan pada peserta didik, dan pendidik hanya perlu memantau, dan menjelaskan dari alur pengembangan materi yang telah diberikan.
- Dengan menerapkan teori kognitif ini maka pendidik dapat memaksimalkan ingatan yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengingat semua materi-materi yang diberikan karena pada pembelajaran kognitif salah satunya menekankan pada daya ingat peserta didik untuk selalu mengingat akan materi-materi yang telah diberikan.
- Menurut para ahli kognitif itu sama artinya dengan kreasi atau pembuatan satu hal baru atau membuat suatu yang baru dari hal yang sudah ada, maka dari itu dalam metode belajar kognitif peserta didik harus lebih bisa mengkreasikan hal-hal baru yang belum ada atau menginovasi hal yang yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.
- Metode kognitif ini mudah untuk diterapkan dan juga telah banyak diterapkan pada pendidikan di Indonesia dalam segala tingkatan
Kelemahan dari metode pembelajaran kognitif:
- Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada kemampuan ingatan peserta didik, dan kemampuan ingatan masing-masing peserta didik, sehingga kelemahan yang terjadi di sini adalah selalu menganggap semua peserta didik itu mempunyai kemampuan daya ingat yang sama dan tidak dibeda-bedakan.
- Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik dalam mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan dan cara-cara peserta didiknya dalam mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing peserta didik memiliki cara yang berbeda-beda.
- Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode kognitif, maka dipastikan peserta didik tidak akan mengerti sepenuhnya materi yang diberikan .
- Jika dalam sekolah kejuruan hanya menggunakan metode kognitif tanpa adanya metode pembelajaran lain maka peserta didik akan kesulitan dalam praktek kegiatan atau materi.
- Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan kemampuan peserta
¨ Kepribadian, Persepsi,
Perilaku, dan Pembelajaran
Berikut adalah ulasan
mengenai pengertian dari kepribadian, persepsi, perilaku dan pembelajaran yang
telah kami rangkum.
¨ Kepribadian
Beberapa orang bersifat pendiam dan pasif, sementara yang lainnya ceria
dan agresif. Ketika kita menggambarkan orang dari segi karakteristiknya,
bisa pendoam, ceria, agresif, ambisius, setia dan suka bergaul, kita sedang
mengkategorikan mereka dari segi sifat-sifat kepribadian. Karenanya
kepribadian (personality) individu seseorang merupakan kombinasi
sifat-sifat psikologis yang kita gunakan untuk mengklasifikasikan orang
tersebut. Para ahli psikologis telah mempelajari sifat-sifat kepribadian secara
mendalam, dan mengidentifikasi enam belas sifat kepribadian utama.
¨ Persepsi
Persepsi adalah suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan
menginterprestasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada
lingkungan mereka. Riset tentang persepsi secara konsisten menunjukan
bahwa individu yang berbeda dapat melihat yang sama tetapi memahaminya secara
berbeda. Kenyataannya adalah bahwa tak seorangpun dari kita melihat realitas.
Yang kita lakukan adalah menginterprestasikan apa yang kita lihat dan
menyebutnya sebagai realitas.
¨ Perilaku
Pengertian perilaku individu menurut Gibson Cs. (1996) menyatakan perilaku individu
adalahsegala sesuatu yang dilakukan seseorang, seperti : berbicara, berjalan,berfikir
atau tindakan dari suatu sikap. Sedangkan menurut Kurt Levin perilaku (
Behavior = B ) individu pada dasarnya merupakan fungsi dari interaksi antara Person/individu (P) yang
bersangkutan
dengan lingkungan (Enviroment = E).
Dari
pengertian tersebut perilaku individu dapat diartikan sebagai suatu sikap atau
tindakan serta segala sesuatu yang dilakukan manusia baik yang dilakukan dalam
bekerja maupun diluar pekerjaan seperti berbicara, bertukar pendapat, berjalan
dan sebagainya.Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga
setiap manusia mempunyai keunikan-keunikan tersendiri. Oleh sebab itu antara
individu yang satu dengan yang lain pasti mempunyai perbedaan-perbedaan.
¨ Pembelajaran
Defenisi ahli psikologis tentang belajar benar-benar lebih luas daripada
pandangan biarawan bahwa “inilah yang kita lakukan waktu kita disekolah dulu”.
Pada kenyataanya, masing-masing kita secara terus-menerus “ke
sekolah”. Belajar berlangsung selamanya. Oleh karena itu, defenisi belajar
yang lebih akurat adalah segala perubahan perilaku yang relatif permanen dan
terjadi sebagai hasil dari pengalaman.
¨ Komunikasi Pemasaran
dan Perubahan Perilaku
Berikut adalah penjelasan mengenai komunikasi pemasaran dan perubahan
perilaku.
§ Pengertian Komunikasi Pemasaran
Menurut Kennedy dan Soemanagara,
(2006 ; 4) komunikasi merupakan sebuah proses sosial yang terjadi antara paling
sedikit dua orang dimana seseorang mengirimkan sejumlah simbol tertentu kepada
orang lain.
Sedangkan menurut Kotler (2004 ; 5)
pengertian pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk
mendapatkan laba.
Jadi komunikasi pemasaran adalah
kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan
pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat
dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahap perubahan, yaitu:
- Perubahan pengetahuan
- Perubahan sikap
- Perubahan tindakan yang dikehendaki.
-
Jenis-jenis Model Komunikasi
Pemasaran
1. Iklan (Advertising)
Iklan adalah komunikasi massa
melalui media surat kabar, majalah, radio, televisi, dan media lain atau
komunikasi langsung yang didesain khusus untuk pelanggan antar bisnis
(bussiness to bussiness) maupun pemakai akhir.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan terdiri dari semua
kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu
produk yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat.
3. Hubungan Masyarakat (Public
Relation)
Hubungan masyarakat yaitu sesuatu yang
merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar
antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
4. Penjualan Perorangan (Personal
Selling)
Penjualan perorangan yaitu suatu
bentuk komunikasi langsung antara seorang penjual dengan calon pembelinya.
Dalam hal ini, penjual berupaya untuk membantu atau membujuk calon pembeli
untuk membeli produk yang ditawarkan.
5.
Penjualan Langsung (Direct Selling)
Penjualan langsung adalah upaya
perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon
pelanggan sasaran dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan dan atau transaksi
penjualan.
§
Pengertian
Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku dalam diri
seseorang dapat terjadi melalui proses belajar. Belajar diartikan sebagai
proses perubahan perilaku yang didasari oleh perilaku terdahulu. Dalam proses
belajar ada tiga unsur pokok yang saling berkaitan yaitu masukan (input),
proses, dan keluaran (output) (Notoatmojo: 1993).
Individu atau masyarakat dapat
merubah perilakunya bila dipahami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
berlangsungnya dan berubahnya perilaku tersebut. Ada beberapa hal yang
mempengaruhi perilaku seseorang, sebagian terletak di dalam individu sendiri
yaitu :
o
Faktor internal yaitu
karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat bawaan misalnya: tingkat
kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.
o
Faktor eksternal yaitu
lingkungan, baik lingkungan fisik, fisik, ekonomi, politik, dan sebagainya.
Faktor lingkungan ini sering menjadi faktor yang dominan yang mewarnai perilaku
seseorang. (Notoatmodjo ; 2007)
-
Teori
Perubahan Perilaku
a) Teori
S-O-R
·
Perubahan perilaku
didasari oleh Stimulasi Orgaisme Respon.
·
Perubahan perilaku
terjadi dengan cara meningkatkan atau memperbanyak rangsangan (stimulus).
·
Perubahan perilaku
terjadi melalui proses pembelajarn (learning process).
Proses perubahan
perilaku menurut Teori S-O-R :
1) Adanya
stimulus (rangsangan) diterima atau ditolak
2) Apabila
diterima (adanya perhatian) dan mengerti (memahami) stimulasi.
3) Subyek
(organisme) mengolah stimulus dan hasilnya berupa kesediaan untuk bertindak
terhadap stimulus serta bertindak (berperilaku) apabila ada dukungan fasilitas.
Daftar Pustaka
http://psikologi.or.id/psikologi-kognitif/teori-kognitif-part-i.htm
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/06/07/kekurangan-dan-kelebihan-teori-kognitif-dan-konstruktivistik-4
http://ririgusriani.blogspot.com/2013/10/dasar-dasar-perilaku-nindividu-persepsi.html
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110416014008AAUX6Rg
http://eprints.uny.ac.id/7834/3/BAB%202-06408144023.pdf
http://bedande.blogspot.com/2012/01/teori-perubahan-perilaku.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar