tampilan

Minggu, 23 Desember 2012

IBD : Manusia dan Pandangan Hidup

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


A. Pengertian pandangan hidup dan ideologi

    Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. 

> Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang              terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya

Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka panandanganhidup itu disebut ideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsure-unsur yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha,keyakinan/kepercayaan.
Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi. 

> Sementara hak ideologi dibagi menjadi 2, yaitu : 
1. Hak memperoeh kebebasan 
2. Hak memperoleh perlindungan sebagai warga negara

B. Cita-cita 
   
   Cita-cita adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi mereka.

Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pembangunan diri namun bagi yang menggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju daratan rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya.


  > Cita-cita saya
Cita-cita saya adalah ingin menjadi orang yang sukses, yang bisa membanggakan orang tua agar beliau senang melihat anaknya sukses. saya ingin mempunyai usaha yang menarik agar peminatnya banyak di kalangan masyarakat. amin.
  
C. Kebajikan 
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. makna kebajikan manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh terdiri atas jiwa dan badan.

Manusia merupakan makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai sesame anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling membenci, saling mencurigai dan saling merugikan


> Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada 3 hal :
1. Faktor pembawa (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang dalam kandungan
2. Lingkungan
3. Pengalaman yang khas yang pernah diperoleh

D. Usaha / Perjuangan  

Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha / perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha / perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus kerja keras.Kerja keras itu dapat dilakuan dengan otak / ilmu maupun dengan tenaga/ jasmani, atau kedua-duanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya dari pada dengan jasmaninya. Sebaliknya para buruh, petani lebih banyak menggunakan jasmani dari pada otaknya. Para tukang dan para ahli lebih banyak menggunakan kedua-duanya otak dan jasmani dari pada salah satunya. Para politikus lebih banyak kerja otak dari pada jasmani, sebaliknya prajurit lebih banyak kerja jasmani dari pada otak.

> Ayat Al-Qur’an Tentang Usaha /Perjuangan
Sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi Besar Muhannad S.A.W. yang ditunjukkan kepada para pengikutnya : "Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok". Allah berfirman dalam Al-Quran surat Ar-Ra'du ayat 11 : "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, kecuali jika mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri".

E. Kenyakinan atau Kepercayaan

Keyakinan adalah kepercayaan yang tidak berbelah bagi. Sementara kepercayaan adalah dasar subyektif untuk perilaku individu. Keyakinan  Keyakinan / kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekusaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat. Yaitu:  

  1. Aliran Naturalisme 
Hidup manusia dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengakap dengan hukum – hukumnya, secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia sebagai mahkluk tidak mampu mengusai alam ini, karena manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha / berencana tetepai Tuhan yang menentukan. Pandangan hidup yang dilandasi keyakinan bahwa Tuhanlah kekuasaan tertinggi, yang menentukan segala – galanya disebut pandangan hidup religius (keagamaan), sedangkan pandangan hidup yang dilandasi oleh kekuatan natur sifatnya atheisme disebut pandangan hidup kominis.

2. Aliran Intelektualisme 
Dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknolgi). Pandangan ini disebut liberalisme.


  3. Aliran Gabungan
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hatii nurani dinomor duakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme.
 

F. Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik


1. Mengenal, suatu kodrat manusia yang merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya.

2. Mengerti, maksudnya mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.

3. Menghayati, dengan menghayati hidup kita memperoleh gambaran yang tapat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.

4. Meyakini,  merupakan suatu hal untuk cendeerung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.

5. Mengabdi, merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.

6. Mengamankan, mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang menggangu dan atau menyalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawan.

sumber : 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar