MANUSIA DAN KEGELISAHAN
A. Pengertian Kegelisahan
> Kecemasan Moril
Kegelisahan adalah hal yang tidak terduga rupanya,
bisa dirasakan sebelum sesuatu hal terjadi pada saat hal itu terjadi, atau
bahkan setelah hal itu terjadi. Sekarang bagaimana kita dapat mengendalikan
kegelisahan itu agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan efek yang justru
mengganggu kehidupan dan perasaan kita. Jadi setiap ada hal apapun yang membuat
kita gelisah maka kita harus bersugesti hal yang baik agar membuat kita tenang,
dan selalu mengambil hikmah dari apapun yang terjadi. Efek kegelisahan bisa
timbul karena ada perlakuan yang tidak positif dari dalam diri kita sendiri.
Maka dari karena itu apabila kita melakukan suatu kejadian atau perbuatan harus
di usahakan sebisa mungkin menjalankannya dengan baik.
Kegelisahan (juga disebut kecemasan atau khawatir)
adalah keadaan psikologis dan fisiologis ditandai dengan somatik, emosional,
komponen kognitif, dan perilaku. Kegelisahan Ini merupakan perasaan tidak
menyenangkan dari ketakutan dan kekhawatiran. Makna akar dari kegelisahan ini
menacu kepada Kata 'untuk menyakitkan hati atau kesulitan'; baik ada atau tidak
adanya stres psikologis, kecemasan bisa membuat perasaan takut, khawatir,
gelisah, dan ketakutan kecemasan dianggap sebagai reaksi normal terhadap
stressor.. Ini dapat membantu seorang individu untuk menghadapi situasi yang
menuntut dengan mendorong mereka untuk mengatasinya. Ketika kecemasan menjadi
berlebihan, mungkin termasuk dalam klasifikasi gangguan kecemasan.
macam-macam kecemasan
> Kecemasan
Obyektif.
Kecemasan
tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan
atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam
lingkungan seseoarang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya
dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa
seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat
dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
> Kecemasan Neoritis (syaraf)
Kecemasan ini timbil kareana pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
Kecemasan ini timbil kareana pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
> Kecemasan Moril
Kecemasan moril
desebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki macam– macam emosi
antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam itu
merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasakan
konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci,
dengki itu kurang dapat dipahami orang lain.
B. Sebab-sebab orang gelisah
Apabila kita kaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam
F. Ketidak Pastian
B. Sebab-sebab orang gelisah
Apabila kita kaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam
Contoh :
Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan) orang tentu akan gelisah. Hal ini disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik.
Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan) orang tentu akan gelisah. Hal ini disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik.
C. Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai
dari kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita
dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan kita atasi.
Contoh :
Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi keluarganya yang sakit, karena merasa khawatir. Dalam hal ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan keluarganya.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepadaNya, kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha kuasa, maha Pengasih, Maha penyanyang dan Maha Pengampun.
Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi keluarganya yang sakit, karena merasa khawatir. Dalam hal ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan keluarganya.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepadaNya, kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha kuasa, maha Pengasih, Maha penyanyang dan Maha Pengampun.
D. Keterasingan
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup
manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalamai hidup dalam keterasingan,
sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang
tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau
kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit
menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Keterasingan dalam hal ini dapat dipaksakan oleh
anggota masyarakat, ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat
kepada si pelaku, maksudnya supaya si pelaku ini tidak merugikan orang lain
lagi atau membuat gelisah orang lain, dan si pelaku dapat menjadi sadar,
sehingga dapat memperbaiki perilakunya yang bertentangan dengan nilai-nilai
kemasyarakatan itu. Kesadaran itu mungkin dapat terjadi apabila orang itu
terasing yang membuat ia gelisah.
Satu
ayat Al-qur’an tentang keterasingan :
Surat
Al-Quran tentang keterasingan yaitu surat Al-Imran ayat 19, pada ayat ini
dijelaskan jika ada yang kafir terhadap ayat-ayat Al-quran maka Allah akan
menghisabnya, dimana surat Al-Imran ayat 19 yang artinya :
“ Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya“.
“ Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya“.
E. Kesepian
Kesepian
adalah tatkala seseorang merasa bahwa dirinya penuh kesendirian, kehampaan,
kesunyian dan kesedihan. Walaupun banyak orang yang ada di sekitar dirinya
secara fisik, namun kesepian adalah yang paling mendominasi jiwanya. Memang
sulit untuk mencari kalimat yang pas untuk mendefinisikan kondisi kesepian.
Akan tetapi pada dasarnya kesepian lebih pada keadaan jiwa manusia. Yang dapat
mendeteksi apakah seseorang kesepian atau tidak adalah orang itu sendiri. Dalam
ilmu psikologi, satu-satunya yang mempelajari fenomena ini, ada beberapa gejala
yang menandakan jiwa seseorang sedang kesepian, yakni:
- Suka termenung atau melamun lama sekali
- Merasakan kehampaan tanpa sebab yang jelas
- Melakukan kesalahan berulang-ulang dan sangat sering
- Tidak bisa berkonsentrasi dengan sepenuh hati
- Fokus pada inti pembicaraan menjadi hilang
- Pada suatu kondisi tertentu, orang yang kesepian merasakan depresi atau frustasi
* 3 macam penyebab terjadinya kesepian
Kesepian
memiliki beberapa penyebab yang umum terjadi, yakni diantaranya adalah sebagai
berikut:
- Terpaku pada kenangan lama
Orang
yang meninggalkan anda tidak akan kembali, maka dari itu kita harus menata
hidup kembali. Kenangan itu tidak harus dilupakan, namun juga tidak boleh
menjadikan kita berhenti menjalani hidup. Karena kita masih hidup, maka kita
harus terus menjalani hidup.
- Penyesalan yang berkepanjangan
Pernah
suatu ketika seseorang mengalami masa-masa keemasan dalam hidup, apakah itu
kecemerlangan karier atau masa indah percintaan. Sebaiknya adalah tidak
tergilas dengan semua itu dan tetap hidup dalam ingatan anda. Penyesalan itu
boleh terjadi sebagai bahan instropeksi diri untuk tidak mengulangi lagi
kesalahan yang sama, namun anda tidak boleh menjadi orang yang picik.
- Keinginan yang tak kesampaian
Kegagalan
itu pasti dialami oleh setiap orang, bergantung dari seberapa besar usahanya.
Usaha yang besar, gagalnya pun besar, demikian sebaliknya. Semua orang pernah
mengalami kehilangan apa yang nyaris terwujud. Namun anda harus percaya bahwa
kesuksesan itu pasti menjadi milik anda jika anda tidak berhenti berusaha.
Jangan memilih untuk berhenti, menyesali dan tidak melakukan apa-apa.
Ketidakpastian adalah sebutan yang
digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk filosofi, fisika,
statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi, teknik, dan
ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada perkiraan masa depan
hingga pengukuran fisik yang sudah ada atau yang belum diketahui.
Contohnya, jika Anda tidak tahu apakah besok hujan, maka Anda mengalami ketidakpastian. Bila Anda menerapkan kemungkinan ini pada hasil memungkinkan yang menggunakan perkiraan cuaca atau penilaian kemungkinan terkalibrasi, Anda telah memperkirakan ketidakpastian.
Contohnya, jika Anda tidak tahu apakah besok hujan, maka Anda mengalami ketidakpastian. Bila Anda menerapkan kemungkinan ini pada hasil memungkinkan yang menggunakan perkiraan cuaca atau penilaian kemungkinan terkalibrasi, Anda telah memperkirakan ketidakpastian.
Macam-macam penyebab terjadinya ketidakpastian :
1) Obsesi (gejala neurosa jiwa), yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus
menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya
tak diketahui oleh pendertia.
2) Phobia,
yaitu rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau
kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3) Kompulasi,
yaitu adanya keraguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan
yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4) Histeria,
yaitu neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman
pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari
sikap orang lain.
5) Delusi,
yaitu menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan
palsu.
6) Halusinasi,
yaitu khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera.
7) Keadaan emosi,
yaitu dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya.
G. Usaha-usaha mengatasi kitidak pastian
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau
pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu
bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui,
kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maim jalan yang
paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Ayat
- ayat Al-qur’an dalam mengataasi ketidakpastian :
Berikut ini pernyataan Al-Quran tentang
mengatasi ketidakpastian atau keragun dalam contoh keraguan terhadap kitab suci
Al-Quran yaitu :
Al-Baqarah (2) : 23
وَإِن
كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن
مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
" Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar . "
sumber
" Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar . "
sumber
7.http://radenmasyonatanpandukristanto.blogspot.com/2012/06/tugas-ibd-pengertian-ketidakpastian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar