1. Membuat Prosal ilmiah atau semi ilmiah .
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Masalah
berupa pengantar mengenai arti penting topik tersebut untuk diteliti, alur berpikir
hingga muncul permasalahan, yang diakhiri oleh perumusan masalah
yang berbentuk kalimat tanya
B. Tujuan Penelitian
berisi tujuan diadakannya penelitian
tersebut
C. Manfaat Penelitian
berisi manfaat teoritis dan manfaat praktis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Variabel terikat / kriterium
Berisi pengertian atau defmisi variabel
tersebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari variabel
tersebut yang nantinya dijadikan indikator dari alat ukur yang digunakan,
faktor-faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya
B. Variabel bebas / prediktor
Berisi pengertian atau definisi variabel tsebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk /
gejala dsb dari variabel tersebut yang nantinya dijadikan indikator dari alat
ukur yang digunakan, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya
C. Subjek Penelitian
untuk menggambarkan subjek penelitian --
berisi pengertian, karakteristik dsb) mengenai subjek penelitian (misal :
remaja, ibu rumah tangga, waria, pekerja seks komersil, dsb)
D. Hubungan antara
Variabel A dengan B atau Perbedaan pada variabel A berdasarkan variabel B
Berupa dinamika yang menggambarkan keterkaitan antara
variabel A clan
Variabel B (baik berupa hubungan, pengaruh, atau perbedaan), sehingga nantinya
dapat ditarik suatu hipotesis
E. Hipotesis
BAB III METODE
PENELITIAN
A. Identifikasi
variabel-variabel penelitian
Berisi variabel apa
saja yang ada dalam penelitian tersebut
B. Definisi operasional
variabel-variabel penelitian
Bentuk operasional dari
variabel-variabel yang digunakan, biasanya berisi definisi konseptual,
indikator yang digunakan, alat ukur yang digunakan (bagaimana cara mengukur)
& penilaian alat ukur (semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi
.......)
C. Subjek penelitian
Berisi karakteristik
subjek yang digunakan dalam penelitian, juga diberi penjelasan mengenai
populasi, sampel dan teknik sampling yang digunakan
D. Teknik pengumpulan
data
Teknik dan alat ukur
yang digunakan dalam pengumpulan data dan setiap alat ukur yang digunakan perlu
dijelaskan
E. Validitas dan
reliabilitas alat pengumpul data
Berisi pengertian
mengenai konsep validitas dan reliabilitas serta teknik yang dilakukan. Jika
menggunakan alat ukur yang sudah ada, hasil uji validitas dan reliabilitasnya
harap ditulis.
F. Teknik analisis data
Teknik yang digunakan
untuk menganalisis data penelitian
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
berupa poin-poin yang
berisi hasil penelitian yang menjawab hipotesis penelitian dan hasil tambahan
lainnya.
B. Saran
saran untuk subjek atau
pihak-pihak yang berkaitan dengan hasil penelitian, juga untuk penelitian
selanjutnya
Daftar Pustaka
Lampiran
Contoh proposal penelitian tentang lumut
sumber :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih
menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita
jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.). Pada lumut, akar yang sebenarnya
tidak ada, tumbuhan ini melekata dengan perantaraan Rhizoid (akar semu),
olehkaren aitu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-Talus
(Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus (Kormofita).Lumut mempunyai klorofil
sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada
daun-daun disebut sebagai epifil.
Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut. Mereka tidak
mempunyai bunga atau biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat
yang tipis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu
tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut
berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas.
Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan
tumbuhan yang lainnya.Klasifikasi tradisional menggabungkan pula lumut hati ke
dalam Bryophyta.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Penulis
membatasi laporan ini seputar :
a. Tumbuhan Lumut.
b. Perkembangan dan pertumbuhan lumut.
c. Pengaruh pemberian cahaya pada tumbuhan lumut.
1.3
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan
yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini , antara lain :
- Untuk membuktikan perbedaan kecepatan pertumbuhan tumbuhan lumut.
- Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang makhluk hidup.
- Untuk mengetahui dan lebih mengenal tentang tumbuhan lumut.
1.4
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat
dari penulisan laporan ini adalah :
- Dapat menentukan habitat tumbuhan lumut.
- Dapat mendeskripsikan proses pertumbuhan tanaman lumut.
- Dapat menganalisis masalah yang terjadi pada proses pertumbuhan.
- Dapat memahami keanekaragaman hayati.
- Dapat mengembangkan potensi usaha dari kerajinan tumbuhan lumut.
1.5
METODE PENULISAN
Dalam
pembuatan laporan ini dilakukan dengan cara :
- Metode observasi.
- Membaca beberapa buku di perpustakaan sekolah.
- Mengumpulkan data dari internet.
1.6
SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk
memudahkan para pembaca penulis menyusun laporan ilmiah ini dalam beberapa
bab yaitu :
Kata
pengantar
Daftar
isi
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.5 METODE PENULISAN
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
KAJIAN TEORI
2.2
RUMUSAN HIPOTESIS
BAB
III METODE PENELITIAN
3.1
RANCANGAN PENELITIAN
3.2
INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN
3.3
JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
DAFTAR
PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
KAJIAN TEORI
Berdasarkan teori yang ada, beberapa jenis lumut memiliki
ruang lingkup kehidupan yang luas, namun beberapa hanya berada pada habitat
khusus. Secara umum lumut tidak dapat tumbuh pada habitat kering, kebanyakan
hidup pada tempat yang kelembabannya tinggi, dan teduh. Jika dikaji secara
keseluruhan, dapat dikatakan bahwa kebanyakan lumut memiliki range ekologi
yang agak sempit dan terbatas sehingga tumbuhan lumut mempunyai nilai penting
yang cukup besar sebagai indikator habitat tertentu. Faktor biotik yang
mempengaruhi kehidupan tumbuhan lumut adalah menyangkut masalah kompetisi
diantara tumbuhan lumut itu sendiri, baik untuk mendapatkan makanan maupun
untuk tempat hidupnya. Sedangkan faktor abiotiknya meliputi :
a. Faktor cahaya, Umumnya tumbuhan normal membutuhkan
500 – 1300 lux intensitas cahaya. (yang akan menjadi bahan percobaan
dengan menggunakan sinar matahari).
b. Faktor temperature
c. Faktor Air, Intensitas penghisapan air
tergantung pada kandungan air tiap – tiap
tumbuhan. Adaptasi tumbuhan lumut dalam pengambilan air :
tumbuhan. Adaptasi tumbuhan lumut dalam pengambilan air :
· Endohydric species, air yang diambil
berasal dari substrat dan kemudian dihantarkan secara internal ke organ daun
atau permukaan evaporasi lainnya (sifat permukaan dari tumbuhan adalah water
rapellent/penolak). Umumnya hidup pada substrat yang kaya nutrien, tempat
basah, dan poreus (berpori). Contoh : Polytricaceae, Mniaceae,Marchantiaceae, dsb.
· Ektohydric species, Air mudah diabsorbsi dan
hilang melalui segala permukaan tubuh. Sifat karakteristiknya adalah semua
bagian tubuhnya dapat menghisap dan menyimpan air dari udara. Contoh :
Grimiaceae, Orthitricaceae, lumut hati berdaun, dsb.
d. Faktor angin
e. Faktor edafik, meliputi tanah, humus, dan batuan. Karena
lumut hidup umumnya di atas batuan dan tanah yang berhumus, jadi lumut dikatakan bersifat saprofit.
2.2
RUMUSAN HIPOTESIS
Keberadaan tumbuhan lumut disuatu tempat selalu dipengaruhi
oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan tersebut meliputi faktor biotik dan
abiotik. Tumbuhan lumut jarang ditemukan yang bersifat individu, melainkan
hidup berkelompok dan mempunyai bentuk – bentuk kehidupan khusus. Tumbuhan
lumut biasanya tumbuh ditempat yang lembab dan berair meskipun begitu lumut
juga masih membutuhkan suplai sinar matahari yang cukup, akan tetapi tumbuhan
lumut kurang bisa hidup didaerah yang panas dan gersang ditambah lagi mendapat
sinar matahari secara langsung, hal ini menyebabkan tumbuhan lumut banyak
dijumpai di pinggiran sungai, selokan, maupun pada saluran pembuangan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan
penelitian adalah suatu hal yang penting dalam suatu penelitian ilmiah, maka
penulis menyusunnya sebagai berikut :
- Identifikasi variabel, yakni faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian. Ada beberapa variabel dalam suatu penelitian. Untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Pengamatan dilakukan terhadap variabel tersebut, dan mengukur variabel yang di pengaruhinya. Sementara itu, variabel yang lain dibuat tetap (terkontrol) untuk mengisolir fenomena yang dapat berpengaruh terhadap pengamatan tersebut. Ada pun variabelnya sebagai berikut :
o Variabel bebas, yaitu sinar cahaya
matahari
o Variabel tak bebas, yaitu morfologi
tumbuhan lumut (pengukuran terhadap luas dari tumbuhan lumut pada media objek)
o Variabel terkontrol, yaitu luas
kayu, ember, serta volum air
o Memilih peralatan yang sesuai dengan
penelitian.
o Melakukan pengamatan akurat, dalam
hal ini adalah melakukan pengamatan terhadap semua objek dalam penelitian pada
saat melakukan penelitian terutama pada alat dan bahan agar tujuan dari
penelitian dapat dicapai. Pengamatan juga bertujuan untuk mencatat semua hal
dan peristiwa yang terjadi pada objek penelitian. Pengamatan dilakukan secara
teliti dan akurat dalam setiap fase penelitiannya.
o Mengumpulkan data dan hasil
penelitian, dalam hal ini pencatatan data harus jelas guna kelancaran
penelitian. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengamati setiap perubahan
yang terjadi.
o Mengolah dan menganalisis data,
pengolahan dan penyajian data penting agar dapat menganalisis data dengan
benar. Adapun hal yang harus dianalisis sebagai berikut :
§ Apakah setiap data menghasilkan
kurva yang mulus
§ Apakah ada data diluar kurva
§ Apakah data tersebut dapat diabaikan
atau ada suatu alasan tertentu mengapa hal ini terjadi.
§ Kesimpulan, yakni mengenai perumusan
mengenai apa yang diperoleh dari suatu penelitian kualitatif.
§ Membuat laporan kegiatan penelitian,
yakni hasil penelitian dikomunikasikan secara tertulis dalam bentuk laporan
kegiatan penelitian.
3.2
INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN
Adapun
alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
- Ember
- Gayung
- Penggaris
- Pisau
- Kertas hvs dan alat tulis
Adapun
bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini :
- Kayu
- Air
3.3 JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
- Menyiapkan alat-alat dan bahan untuk melakukan penelitian.
- Menyiapkan 2 ember untuk 2 perlakuan, ember yang digunakan harus sama.
- Tiap-tiap ember di isi air sebanyak 100 ml agar menjaga kelembaban (tinggi air pada ember 1 cm).
- Masukan media pertumbuhan lumut berupa kayu pada kedua ember dengan ukuran : ukuran kayu 10 cm x 15 cm.
- Letakan kedua ember pada tempat yang berbeda
- Ember A : Diletakan di dekat sumur (tempat lembab) dengan pencahayaan cukup terang.
- Ember B : Diletakan di halaman depan rumah (panas) dengan pencahayaan sangat terang
- Setelah beberapa hari lakukanlah pengamatan terhadap kedua ember tersebut, apakah pada kedua ember tersebut sudah tumbuh lumut.
- Lakukan peninjauan setiap 3 hari sekali, dan catat hasilnya.
- Apakah terdapat perbedaan pertumbuhan yang terjadi pada kedua ember ?
- Catat setiap terjadi perbedaan dan peristiwa.
- Olah semua data yang telah terkumpul, kemudian buatlah grafik perbandingan.
- Tariklah suatu kesimpulan.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1
DESKRIPSI DATA
Penelitian ini berlangsung selama 21 hari, dimulai dari
tanggal 7 Agustus 2011 hingga tanggal 28 Agustus 2011. Dalam kurun waktu
tersebut telah terjadi berbagai proses pertumbuhan yang berkaitan dengan
penelitian ini dan kami pun berhasil mengumpulkan data tersebut dan mengolahnya
menjadi suatu laporan ilmiah.
4.2
PEMBAHASAN
Menganalisis data yang di peroleh dari penelitian
·
Secara kualitatif, tempat yang lembab dan mendapat sinar matahari yang cukup
menyebabkan pertumbuhan lumut semakin cepat, sedangkan pada tempat yang
panas dan kering pertumbuhan lumut cenderung sedikit lambat, hal ini disebabkan
karena lumut termaksuk kedalam tumbuhan epifit yang kurang cocok hidup didaerah
yang tandus.
·
Secara kuantitatif, Lumut adalah sekelompok vegetasi kecil yang tumbuh pada
tempat lembab atau perairan dan biasanya tumbuh meluas menutupi
permukaan,.setiap tempat yang bersuhu kurang 30 derajat dan lembab pasti mudah
untuk di tumbuhi lumut.
Menjelaskan hasil dengan teori yang ada
·
Teori menunjukkan, bahwa tumbuhnya lumut banyak di temukan di tempat-tempat
lembab atau basah karena sangat menunjang pertumbuhannya. Akan tetapi lumut
tidak dapat beradaptasi dengan baik di daerah kering dan panas. Tumbuhan lumut
mempunyai jenis + 25.000 species yang tesebar di seluruh permukaan bumi mulai
dari daerah tropic sampai kedaerah kutub utara.
Pada umumnya struktur tubuh tumbuhan lumut mempunya ciri
–ciri sebagai berikut :
1. Bentuk tubuhnya pipih
2. Bersel banyak
3. mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulosa
4. Melekat pada substartnya
5. Bersifat Aututrof
6. Bentuk akar seperti benang-benang
7. Daunya terdiri atas selapis sel yang mengandung klorofals
berbentuk jala
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian di atas kita dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
Lumut ditemukan terutama di area sedikit cahaya / ringan dan
lembab. Lumut umum di area berpohon-pohon dan di tepi arus. Lumut juga
ditemukan di batu, jalan di kota besar. Beberapa bentuk mempunyai menyesuaikan
diri dengan kondisi-kondisi ditemukannya. Beberapa jenis dengan air,
seperti Fontinalis antipyretica, dan Sphagnum tinggal / menghuni
rawa.
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai
penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons),
dan sebagai penyerap polutan.
Tumbuhan ini juga dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu
hidup di lingkungan yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya.
Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai
berikut : spora yang kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu protalium
yang pada lumut dinamakan protonema. Protonema pada lumut ada yang menjadi
besar, adapula yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang
tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumutnya.
Jadi secara garis besar hasil penelitian sesuai dengan
teori-teori yang sudah ada sebelumnya yang dikemukakan oleh para ahli.
5.2 SARAN
Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang
proses pertumbuhan lumut ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang
pembuatan laporan ilmiah, mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam
pembuatan laporan ilmiah ini. Tetapi karena keterbatasan itulah saya
termotivasi untuk menjadi lebih baik.
Maka dari itu saya berharap agar dapat lebih memahami
tentang pembuatan laporan ilmiah dan juga diharapkan agar lebih sering diadakan
pelatihan pembuatan laporan ilmiah, begitupun waktu yang dibutuhkan agar lebih
di perpanjang lagi sehingga dapat dihasilkan laporan ilmiah yang lebih baik
lagi.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar